
Tradisi membatik pada awalnya merupakan tradisi yang diturunkan secara kekeluargaan.

Dahulu batik pesisir dianggap memiliki garis maskulin misalnya motif Mega Mendung yang cenderung hanya memperkerjakan kaum laki-laki untuk membuat jenis batik ini. Namun pekerjaan membatik yang mulai memberi kesempatan perempuan dan laki-laki untuk melakukan pekerjaan secara setara, tidak terjadi pada proses produksi batik pesisir. Kemudian batik mulai berkembang dan memperkenalkan batik cap sekitar tahun 1920 yang memungkinkan kontribusi semua jenis kelamin ke dalam bidang ini. Oleh sebabnya batik pada masa lalu dikaitkan dengan pekerjaan khusus perempuan yang tidak memungkinkan laki-laki untuk dapat melakukannya. Dahulu perempuan-perempuan Jawa menjadikan keterampilan membatik sebagai skill yang sangat dibutuhkan untuk bekerja atau menjadi mata pencaharian. Batik telah lama menjadi budaya Indonesia khususnya masyarakat Jawa yang mempelopori kerajinan batik di Indonesia.


Batik adalah hasil kerajinan yang memiliki nilai seni yang tinggi serta menjadi salah satu produk kebanggaan bangsa Indonesia.
